Prof Kaluwin itok Morobe mas stopim coal project

Tingting blong Morobe provins long Papua New Guinea long kamapim wanpla bikpla coal project long provins em ino gutpla na bai kamapim planti bagarap sapos ol lida blong provins na gavman i larim displa project long go het yet.

Executive Dean blong School of Natural & Physical Sciences long University of Papua New Guinea, Professor Chalapan Kaluwin itok em ibin mekim planti wok wantaim gavman blong South Australia na kantri England tu na ol displa kantri ino laikim coal long kantri blong ol.

Prof Kaluwin itok Morobe mas stopim coal project
Hetman blong UPNG Science itok coal project plan blong Morobe provins bai bagarapim kantri. Photo: ABC Peter Giafi

Em itok ol chemical o poisin nogut we isave kamap long coal isave kamapim bikpla hevi long sait blong helt na environment tu long ol narapla kantri olsem na PNG inoken tingting long kamapim coal pawa long kantri.

Professor Kaluwin itok ol displa poisin blong coal iken bagarapim ol gaden na graun blong ol pipol 10 igo 15 krismas bihain long coal kampani imekim moni blong em na lusim kantri.

Em itok coal ibin kamapim planti hevi long South Australia.

Professor Kaluwin itok tasol Australian kampani Mayur Resources husait ikamapim wanpla plen wantaim Morobe provincial government long bildim wanpla coal project long provins nau ilaik kam mekim coal wok long PNG na gavman blong Australia ino laikim coal long kantri blong en yet.

Em itok Mayur Resources ino tokaut long ol nogut blong coal na ol hevi coal isave kamapim long ol narapla kantri, tasol emi laik go insait long Morobe bikos em itingting long moni tasol na ino laip blong ol pipol na envirnoment.

Professor Kaluwin itok gavman imas luksave long bihain sindaun blong ol pipol long kantri pastaim long em iken mekim wanpla disisen maski igat toktok olsem displa coal project long Morobe bai bringim planti million kina na wok igo insait long provins.

***** **** *** ** *

..Terjemahan dalam bahasa Indonesia..

Profesor Kaluwin mengatakan Morobe harus menghentikan proyek batubara

Berpikir tentang Provinsi Morobe di Papua Nugini dalam membangun sebuah proyek batu bara besar di provinsi ini adalah tidak baik dan akan menimbulkan banyak kerusakan apabila para pemimpin dan pemerintah mengijinkan proyek ini tetap berjalan.

 

Dekan Eksekutif sekolah ilmu Alam dan Fisika di unversitas Papua Nugini, Professor Chalapan Kaluwin mengatakan dirinya telah banyak bekerjasama dengan pemerintah Australia Selatan dan Negara Inggris juga dan disana mereka tidak menyukai batu bara di negara mereka.

Prof Kaluwin itok Morobe mas stopim coal project
Pimpinan dari ilmu UPNG mengatakan rencana proyek batu bara di Morobe akan merusak negri. Photo: ABC Peter Giafi

Dia menjelaskan, bahan kimia atau racun berbahaya yang berasal dari batu bara akan menyebabkan gangguan besar pada kesehatan dan lingkungan hidup juga pada negara-negara lain sehingga PNG janganlah berpikir untuk menggunakan tenaga batubara di Negara ini.

Professor kaluwin mengatakan, racun-racun dari batu bara akan merusak tanaman dan tanah penduduk, sekitar 10 sampai 15 tahun setelah perusahaan menghasilkan uang lalu mereka akan meninggalkan Negara ini.

Dirinya mengatakan batu bara telah menimbulkan banyak musibah di Australia Selatan.

Profesor Kaluwin mengatakan, tetapi perusahaan Mayur Resources Australia yang mencetuskan sebuah rencana bersama pemerintah provinsi Morobe dalam membangun sebuah proyek batubara di provinsi itu sekarang ingin datang membuat pekerjaan batu bara di PNG sementara pemerintah Australia sendiri tidak menyukai di negara mereka.

Profesor Kaluwin mengatakan bahwa pemerintah seharusnya memperhatikan masa depan dari penduduk terlebih dahulu kemudian membuat keputusan, meski telah mengatakan bahwa proyek batu bara di Morobe ini akan menghasilkan jutaan Kina dan memberikan lapangan pekerjaan di provinsi Morobe.

*Link Sumberhttps://www.abc.net.au/tok-pisin/2018-10-19/hetman-blong-upng-science-itok-coal-project-long-morobe-ino-gut/10397104

Tinggalkan komentar